Rabu, 30 Desember 2009

MASALAH UMUM DAN MASALAH ETIKA DALAM PEMASARAN LANGSUNG

Pemasaran langsung dan pelanggannya biasanya menikmati hubungan yang saling menguntungkan. Namun, terkadang muncul sisi gelapnya, yaitu:

1.Gangguan
Banyak orang tidak senang dengan peningkatan jumlah permintaan pemasaran langsung yang agresif, yang paling mengganggu adalah telepon pada saat makan malam atau larut malam, penelpon yang kurang terlatih, dan telepon terkomputerisasi yang ditempatkan pada pesawat rekaman pesan otomatis.

2.Ketidakadilan
Beberapa pemasar langsung memanfaatkan pembeli yang ceroboh atau yang kurang canggih. Acara-acara belanja TV dan infomersial mungkin merupakan biang keladi yang paling jahat dengan pembawa acara yang lancer berbicara dan klaim potongan harga yang drastis.

3.Penipuan dan Kecurangan
Beberapa pemasar langsung merancang surat dan menulis naskah yang dimaksudkan untuk menyesatkan pembeli. Mereka mungkin melebih-lebihkan ukuran produk, pengakuan kinerja, atau “harga ecerannya.”

4.Pelanggaran Kerahasiaan Pribadi
Tampaknya setiap kali konsumen memesan produk melalui surat atau telepon, mengikuti undian, melakukan permohonan kartu kredit, atau berlangganan majalah, mungkin nama, alamat, dan perilaku pembelian mereka dimasukkan ke dalam beberapa basis data perusahaan. Para kritikus khawatir pemasar mungkin mengetahui terlalu banyak tentang kehidupan pelanggan, dan mereka mungkin menggunakan pengetahuan ini untuk mengambil keuntungan yang tidak jujur.

Orang-orang dalam industri pemasaran langsung mencoba untuk mengatasi masalah-masalah ini. Mereka tahu bahwa, jika tidak diselesaikan, masalah-masalah semacam itu akan menimbulkan sikap konsumen yang makin negatif, tingkat tanggapan yang lebih rendah, dan kebutuhan dikeluarkannya peraturan Negara bagian dan federal yang lebih banyak. Dalam analisis akhir, kebanyakan pemasar langsung menginginkan hal yang sama sebagaimana diinginkan konsumen: tawaran pemasaran yang jujur dan dirancang baik, yang hanya diarahkan kepada konsumen yang akan menghargai untuk mendengar tawaran tersebut.

Referensi: Philip Kotler dan Kevin Lane Keller – Manajemen Pemasaran (edisi 12 jilid 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar